Yang Kubenci Saat Bepergian - Oleh: Ahmad Soleh*
Udara bercampur bau knalpot
jalanan seperti tiada ujungnya
lampu merah menyala
terik siang yang begitu ganas terus mendera
itulah sekelumit kejadian
yang kita alami saat bepergian
tapi bukan itu yang kubenci
terjebak macet parah berjam-jam
tiba-tiba hujan turun tanpa kenal ampun
para pengamen di lampu-lampu merah
menyanyikan lagu sumbang keruhnya laku kita
itulah yang bisa kita saksikan saat bepergian
tapi sekali lagi, bukan itu yang kubenci
menghadapi suasana di pinggiran kota
wajah metropolis tampak begitu sinis
jalanan jadi etalase kejamnya kota
sebuah lorong yang oleh hewan-hewan
kejahatan terjadi di setiap sudut
kekejaman tumbuh di setiap pojok taman
di tepi jalan yang sunyi dari manusia itu
tampak sepatu-sepatu berlalu lalang
mereka begitu senang menginjak para pedagang
berasa punya kuasa, hendak menggusur segala
mereka—mungkin juga kita—termasuk manusia yang hatinya alpa
terlena pada kemewahan yang fana
dan itu yang kerap tampak di sepanjang jalan saat bepergian
kita bisa melihatnya lebih dekat
dengan mata telanjang
aku benci melihat itu semua
tapi, bisa apa?
Depok, 13 Maret 2021
*Ahmad Soleh adalah pengrajin puisi kelahiran Cirebon 24 Februari 1991. Puisinya terbit di berbagai media massa cetak dan daring. Buku puisi terbarunya yaitu Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (Diva Press, 2020). Selain menulis puisi, alumnus Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Uhamka ini juga gemar menulis esai yang diterbitkan di berbagai platform.
berasa punya kuasa, hendak menggusur segala
mereka—mungkin juga kita—termasuk manusia yang hatinya alpa
terlena pada kemewahan yang fana
dan itu yang kerap tampak di sepanjang jalan saat bepergian
kita bisa melihatnya lebih dekat
dengan mata telanjang
aku benci melihat itu semua
tapi, bisa apa?
Depok, 13 Maret 2021
*Ahmad Soleh adalah pengrajin puisi kelahiran Cirebon 24 Februari 1991. Puisinya terbit di berbagai media massa cetak dan daring. Buku puisi terbarunya yaitu Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (Diva Press, 2020). Selain menulis puisi, alumnus Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Uhamka ini juga gemar menulis esai yang diterbitkan di berbagai platform.
**Puisi ini pernah ditayangkan di Gagas.ID
Komentar
Posting Komentar