Buku Kecil - Oleh Ahmad Soleh
Pada buku kecil lusuh itu, kita tuliskan angan-angan masa depan. Kau gambarkan aku sebuah perahu. Bahtera Nuh, tidak, lebih kecil dari itu. Di buku itu juga kutuliskan sajak-sajak buatmu. Sajak yang tidak pernah selesai, sebab tintaku macet. Baru kutulis judulnya saja, kau tampak gembira. Tapi segera kuhapus lagi. Kau gambarkan aku lagi, kali ini sebuah mobil van yang begitu keren. Aku tak mengerti, kau pun enggan menjelaskan maksudnya. Cari saja sendiri jawabannya, katamu. Bertahun-tahun aku mencarinya di keheningan. Setiap kesendirianku menjadi ruang paling dalam untuk menggali maksud yang kau inginkan itu. Aku memang tak pernah mengerti. Ketidakmengertianku itulah yang bikin kamu juga sunyi. Kita sama-sama menyendiri lagi.
2021
Komentar
Posting Komentar